EnsikloPenjas

Jumat, 28 September 2012

Perbedaan dan Persamaan Validitas, Reliabilitas dan Objektivitas dalam Tes dan Pengukuran Olahraga

Kriteria dalam Tes

  • Validitas Tes
Validitas merujuk pada sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang ingin diukur, atau dengan kata lain, apakah suatu alat ukur sesuai untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Selain hal tersebut, validitas juga memiliki makna kecermatan, yakni menggambarkan data atau informasi yang diperoleh sedetail mungkin. (tes dan Pengukuran,Ali maksum)

Ada Tiga Jenis Validitas
Validitas Isi
Merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah “sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi (dengan catatan tidak keluar dari batasan tujuan ukur) objek yang hendak diukur” atau “sejauhmana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur”.
Validitas Konstrak
Adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu traitatau konstrak teoritik yang hendak diukurnya (Allen & Yen, 1979). Pengujian validitas konstrak merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep mengenai trait yang diukur. Hasil estimasi validitas konstrak tidak dinyatakan dalam bentuk suatu koefisien validitas.
Validitas Berdasar Kriteria (kriterium)
Menghendaki tersedianya kriteria eksternal yang dapat dijadikan dasar pengujian skor tes. Suatu kriteria adalah variabel perilaku yang akan diprediksikan oleh skor tes atau berupa suatu ukuran lain yang relevan. Untuk melihat tingginya validitas berdasar kriteria dilakukan komputasi korelasi antara skor tes dengan skor kriteria. Koefisien ini merupakan koefisien validitas bagi tes yang bersangkutan, yaitu rxy, dimana X melambangkan skor tes dan Y melambangkan skor kriteria.
  • Reliabilitas Tes
Reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji-ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau di bawah kondisi pengujian yang berbeda.

Ada Lima Jenis Reliabilitas
a. Reliabilitas Tes Retes
Metode paling jelas untuk menemukan reliabilitas skor tes adalah dengan mengulang tes yang sama pada kesempatan kedua. Reliabilitas tes ulang menunjukkan sejauh mana skor pada tes dapat digeneralisasikan untuk berbagai kesempatan yang berbeda; makin tinggi reliabilitasnya, makin rentanlah skor terhadap perubahan sehari-hari yang acak dalam kondisi peserta tes atau lingkungan testing.
b. Reliabilitas Bentuk Alternatif
Satu cara untuk menghindari kesulitan yang ditemukan dalam reliabilitas tes dan tes ulang adalah melalui penggunaan bentuk-bentuk tes lainnya. Dengan demikian, orang yang sama bisa ditest dengan satu bentuk pada kesempatan pertama dan dengan bentuk lainnya yang ekuivalen pada kesempatan kedua. Korelasi antara skor-skor yang didapatkan pada dua bentuk itu merupakan koefisien reliabilitas tes. Perlu dicatat bahwa koefisien reliabilitas semacam itu adalah ukuran stabilitas temporal dan konsistensi respons terhadap berbagai butir soal contoh (atau bentuk-bentuk tes).
c. Reliabilitas Belah Separuh (Split-Half Reliability)
Dengan cara ini, dua skor didapatkan untuk setiap orang dengan membagi tes menjadi paruhan-paruhan yang ekuivalen. Jenis reliabilitas ini kadangkala disebut koefisien konsistensi internal, karena hanya dibutuhkan penyelenggaraan tunggal atas satu bentuk tes saja.
Untuk mendapatkan reliabilitas belah-separuh, masalah pertamanya adalah bagaimana membagi tes dalam rangka mendapatkan paruhan-paruhan yang paling ekuivalen.
d. Reliabilitas Kuder-Richardson dan Koefisien Alpha
Metode ini didasarkan pada konsistensi respons terhadap semua butir soal dalam tes. Konsistensi antar soal ini dipengaruhi oleh dua sumber varians kesalahan, yaitu :
1.        Pencuplikan isi (sebagaimana dalam bentuk alternatif dan reliabilitas belah separuh).
2.        Heterogenitas dari domain yang disampelkan. Semakin homogen domainnya, semakin tinggilah konsistensi antar soal.
e. Reliabilitas Pemberi Skor
Reliabilitas pemberi skor dapat ditentukan dengan memiliki sampel lembaran tes yang diskor secara terpisah oleh dua penguji. Dengan demikian dua skor yang didapatkan oleh masing-masing peserta tes ini kemudian dikorelasikan dengan cara biasa, dan koefisien korelasi yang dihasilkannya adalah ukuran reliabilitas pemberi skor. Jenis reliabilitas ini umumnya dihitung ketika instrumen-instrumen yang diskor secara subjektif digunakan dalam riset.
  • Objektivitas Tes
Sebuah tes dikatakan objektif apabila dilaksanakan dengan tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhinya, terutama terkait dengan skoring yang dilakukan. dengan kata lain dapat diartikan bahwa objektivitas terkait dengan tingkat kesesuaian antar penilai.
Ada Satu Jenis Objektivitas
Rater Reliability
Jika penilai yang satu dengan yang lain (rater reliability) memberikan angka yang relatif sama, maka tes tersebut dianggap objektif. Ini dapat dilakukan dengan cara dua orang penilai (tester) diminta melakukan penilaian terhadap seluruh peserta tes (testee). Kemudian hasil penilaian tester di korelasikan. Semakin tinggi koifisien korelasi maka semakin objektif suatu tes.
  • Normatif Tes
Setiap survei selalu mengumpulkan data mentah dari sekumpulan orang. Tetapi bagaimana Anda menentukan apa sebenarnya dihasilkan dari data tersebut? Interpretasi atas skor tes seseorang memiliki arti jika dibandingkan dengan sebuah nilai kelompok yang lebih besar, dikenal dengan nama normatif population. Norma adalah satu set skor tes yang memberikan benchmark atas perbandingan ini. Contoh, banyak tes IQ memiliki nilai rata-rata 100; berdasarkan hal ini, memungkinkan untuk menentukan apakah seseorang berada di atas atau di bawah rata-rata. Untuk membangun norma, alat ukur tersebut harus diuji cobakan pada sampel yang sesuai dengan tujuan alat ukur tersebut. Tidak hanya jumlah sampelnya tapi pemilihan sampel juga harus dilakukan dengan hati-hati, termasuk gender, umur, etnis, dan geografi. Sebagai contoh, sebuah alat ukur yang mengukur sales profile, maka sebaiknya diujicobakan ke orang-orang sales dan bukan ke anak sekolah.

Bookmark and Share

JANGAN LUPA KLIK IKLANNYA YAA..
1 X KLIK SANGAT BERARTI

Anda sedang membaca artikel Perbedaan dan Persamaan Validitas, Reliabilitas dan Objektivitas dalam Tes dan Pengukuran Olahraga. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/09/perbedaan-validitas-reliabilitas-dan.html

0 comments:

Posting Komentar