EnsikloPenjas

Rabu, 31 Mei 2017

Sintak Model Cooperative Learning

Model Cooperative Learning
Menurut Agus Suprijono (2010 : 65) sintaks model pembelajaran cooperative learning terdiri dari 6 (enam) fase seperti di pada tabel di bawah ini.
Fase-fase
Perilaku guru
Fase 1: present goal and set
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik 
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar
Fase 2: present information
Menyajikan informasi
Mempresentasikan informasi kepada peserta didik secara verbal
Fase 3: organize student into learning team
Mengorganisasi peserta didik ke dalam tim-tim belajar
Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien
Fase 4: assist team work and study
Membantu kerja tim dan belajar
Membantu tim-tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya
Fase 5: test on materials
Mengevaluasi
Menguji pengetahuan peserta didk mengenai berbagai materi pembelajaran   atau kelompok-kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6: provide recognition
Memberikan pengakuan dan penghargaan
Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok.
    
         



















Fase pertama, guru mengklarifikasi maksud pembelajaran kooperatif. Hal ini penting untuk dilakukan karena peserta didik harus memahami dengan jelas prosedur dan aturan dalam pembelajaran. Fase ke dua, guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isi akademik. Fase ke tiga, kekacauan bisa terjadi pada fase ini, oleh sebab itu transisi pembelajaran dari dan ke kelompok-kelompok belajar harus diorkestrasi secara cermat. Sejumlah elemen perlu dipertimbangkan dalam menstrukturisasikan tugasnya. Guru harus menjelaskan bahwa peserta didik harus saling bekerja sama di dalam kelompok.  
Penyelesaian tugas kelompok harus merupakan tujuan kelompok. Tiap anggota kelompok memiliki akuntabilitas individual untuk mendudkung tercapainya tujuan kelompok. Pada fase ke tiga ini terpenting jangan sampai ada free rider atau anggota yang hanya menggantungkan tugas kelompok pada individu lainnya. Fase ke empat, guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan tugas yang dikerjakan peserta didik dan waktu yang dialokasikan.
Pada fase ini bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, pengarahan, atau meminta beberapa peserta didk mengulangi hal yang sudah ditunjukkannya. Fase ke lima guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang konsisten dengan tujuan pembelajaran. Fase ke enam guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada peserta didik. Variasi struktur reward bersifat individualistis, kompetitif, dan kooperatif. Struktru reward individualistis terjadi apabila sebuah reward dapat dicapai tanpa tergantung pada apa yang dicapai orang lain.
Struktur reward kompetitif adalah jika peserta didik peserta didik diakui usaha individualnya berdasarkan pada perbandingan dengan orang lain. Struktur reward kooperatif diberikan kepada tim meskipun anggota tim- timnya saling bersaing.



Bookmark and Share

JANGAN LUPA KLIK IKLANNYA YAA..
1 X KLIK SANGAT BERARTI

Anda sedang membaca artikel Sintak Model Cooperative Learning . Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2017/05/sintak-model-cooperative-learning.html

0 comments:

Posting Komentar